Senin, 28 Mei 2012

I Wanna Give Up

Diposting oleh Chacink Uget-uget di 3:31 AM
     


Mungkin malam itu aku dan pikiranku terpaku dalam ego diri yang begitu bergejolak dalam dada. Hal itu begitu menusuk batinku dan merusak segala mood yang ada dalam diriku. Entah apa mau hati ku, pikiran ku selalu membayangi lorong kelam yang tak jemu-jemu menuduhmu dalam lubang kelam. Karna ku tak tahu dari awal apa niatmu mendekati jiwaku yang sedang terkunci. Pada akhirnya aku pun memberanikan diri untuk berhenti mengenalmu walau hanya sekedar teman. 

"Hai, Dude... I don't care about you anymore!!!", itu lah kata yang mampu tertampung dalam tenggorokanku.

     Seakan sikap ku itu benar, meruntuhkan segala kebaikan yang pernah ia lakukan terhadapku. Malam itu aku benar-benar buta dalam hati yang kelabu. Segala yang berhubungan dengan dia telah ku hapus dalam seketika baik pesan singkatnya, nomor telefonnya, dan facebooknya pun turut menjadi korban ke kesalan. Apa yang ada dalam benak ku sungguh tak pernah ku duga jadi begini.

    Tak ku sangka ternyata sebelum aku merasa demikian, galau seperti itu pernah merasuki dirinya juga. Bahkan lima kali lebih awal sebelum aku yang memulai pemikiran seperti itu. Mungkin ia juga menutupi apa yang ada di dalam dirinya, apa maunya, dan apa niatnya. Mungkin kami sama-sama memungkiri apa yang ada. Kemungkinan besar karena ia adalah salah satu mahluk yg terlalu cool jadi mau tak mau harus menutupi rasa itu dari siapa pun termasuk dirinya sendiri. Konon lagi aku yang menjadi target sasaran. ckckckkckc.... #memendam itu pahit ternyata. Pada malam itu ada 3 pesan balasan dari kekejaman pesan singkat yang ku kirim padanya dan semua pesan itu tak dapat ku baca sedikitpun, disebabkan layar LCD hp ku rusak total. #tepok jidat. Asli rasanya nyesel sudah melempar hp ku malam itu ke dinding yang tidak bersalah.... ( - . - )" Karena ketololan ku lah semua ini berawal. Sebenarnya ia masih mau membalas pesan ku. Bahkan di pesan terakhirnya masih mengirimkan kalimat "Kamu sudah tidur?", tanyanya singkat. tapiiii...semua itu buyarrrr,,,, karena pesan itu tidak ku balas selama 2 hari karena hp itu menginap di counter "BB". Alhasil ia pun marah besar kepadaku. Sehingga ia mengatakan "Aku gak akan perduli apa pun yang bersangkutan dengan mu". Jegeerrrrr!!! layaknya petir di siang bolong yang tepat sasaran pada hatiku yang sedang rapuh. Aku sungguh tak menyangka demikian.

"Kalimat itu sungguh kejam!!!", serontakku.

     Air mata pun tak dapat ku bendung lagi. Semua berubah 100 persen dari awal bertemu. Kata-katanya sungguh tajam, lebih tajam dari pedang samurai yang pernah menyayat tubuh para rakyat jelata di jepang!!!! Entah apa yang harus ku lakukan. Segalanya telah terjadi karena kecerobohanku. Walaupun kata maaf telah terlontar berkali-kali pada saat itu. Namun, PERCUMA ....

     Setelah 1 minggu setelah kejadian itu, tak ada hal yang "sama" terjadi padaku. Tiada kebahagiaan, tawa, serta canda menyelimuti hari ku. Saat ini benar-benar menjadi pohon yang kering dan berharap ada yang mampu menyiraminya kembali. Ibaratkan debu yang usang itu lah kenangan yang bersamanya turut hilang seketika. Menyesal? iya!!! Sungguh!!! aku sungguh menyesal teramat dalam. Setidaknya aku kehilangan salah satu teman dalam berbagi cerita.

   Apakah dia merasakan hal yang sama? Mengapa tak mencoba menghubungiku?!. "Kau sungguh konyol", sahutku melemah. Apa salah semua ini terjadi? sebenarnya tidak ada yang salah, apalagi takdir. Ia tidak pernah salah dalam mengatur schedule pertemuan kami. "Ingin menyesal? itu tidak berguna bodoh!!", lagi dan lagi aku menyalahkan sikap cerobohku di malam itu.

    Malam berganti malam. Alunan lagu yang pernah ia berikan kepada ku sebagai teman tidur dan bangun ku selalu ku tahan, tak pernah ku putar kembali. Takut?! ya aku takut mendengarkannya. Aku takut hati ku yang terluka karena kerinduan yang begitu mendalam. Aku hanya berharap lagu itu akan bergeming kembali saat ia mencoba menghubungiku kembali dalam kebutuhan yang sama. Tapi apalah daya, kemungkinan itu tidak bisa tercapai. Gelora amarahnya sungguh hebat, tak kan mungkin ia menekan contact personal ku di hpnya. Bulan depan tepat tanggal 12 adalah tepat dua bulan aku kenal dengannya. Apakah sama? seperti  kejadian 1 bulan aku mengenalnya? "Tidaakkkk!!!! aku tidak mau!!!", erangku. Lagi dan lagi air mata itu menetesi pipiku yang cubby. Sudahlah... semua telah berlalu, semua telah selesai secara singkat, sesingkat aku mengenalnya. Menyerah mungkin lebih tepat yang dapat melambangkan perasaan ku saat ini.

   "Hei, kau yang disana!! berhentilah untuk berpura-pura tidak tau!! aku sudah tidak menutup mata ku!!! aku sudah melihatmu!!! walau kau jauh tenggelam di dasar samudera aku tau!!! aku tidak akan menganggapku buruk lagi....!! Hentikanlah tindakan bodoh mu itu untuk membuat ku benci padamu!!! aku tau kau tak demikian!!! aku tau kau mencoba untuk menghapusku juga khan?! Ayolah hapus semua itu, jabatlah tanganku lagi seperti kita bertemu di saat teman ku berwisuda!!! Hentikan pertikaian batin ini, semua ini sungguh kejam untukku, aku tak mampu membencimu lebih. Namun aku sudah tak sanggup,,, untuk melanjutkan hal yang konyol seperti ini lagiiii... Setidaknya kalau pun kau ingin benar-benar berakhir, biarkan lah aku yang membunuh karakterku terlebih dahulu!!!", pekikan keras mengema kamar ku. Lalu ku terhanyut dalam tangisan yang tak henti memburu dadaku yang sudah sedemikian sesak dan aku pun tertidur tak sadarkan diri.


0 komentar:

GAME

 

Chacink UgetUget Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea